BERAWAL DARI KONTAK LANGSUNG
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Steven Tucker MD, FCAP, direktur medis Pacific Cancer Centre di Singapura, virus HPV (Human Papillomavirus)menyebar melalui kontak langsung kulit dengan kulit. Termasuk melalui hubungan seksual (tanpa perlindungan), oral sex, atau anal sex. “Sentuhan tangan yang sudah terpapar virus HPV ke daerah genital juga bisa mengakibatkan infeksi HPV.”
UBAH GAYA HIDUP
Gaya hidup yang buruk, diyakini turut menyumbang andil pada peningkatan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia.Merokok miosalnya, dapat meningkatkan risiko kanker hingga 7 kali lipat. Kebiasaan buruk lainnya adalah kurangnya menjaga kesehatan alat reproduksi. Contohnya seorang suami yang tidak hanya berhubungan seks dengan istrinya (atau sebaliknya) sebaiknya mengenakan kondom sebagai pengaman saat berhubungan seks. Lantaran itulah, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Farida Hatta, berpendapat kaum pria juga perlu dilibatkan dalam proses pencegahan kanker serviks, karena pria juga turut dalam penyebaran virus HPV. Anda juga tidak boleh lengah menjaga kebersihan di tempat umum. WC umum misalnya, bisa saja menjadi sarang virus HPV. “Alat kelamin mungkin saja bisa terinfeksi virus HPV bila tersentuh obyek yang tercemar HPV, penutup toilet di tempat umum, misalnya. Selain menyerang serviks, infeksi HPV juga menyebabkan kanker pada berbagai bagian tubuh lain seperti anus, vagina, vulva, penis, mulut atau sinus.” Kata dr. Tucker.
CEGAH DAN TERAPI
Meroketnya jumlah penderita kanker serviks, bisa ditekan dengan dua langkah, yaitu tes pap smear dan vaksinasi. Pap smear secara rutin perlu dilakukan pada wanita yang sudah pernah bverhubungan seksual, sementara vaksinasi untuk mereka yang belum pernah berhubungan seksual. Para pasien yang telah terdeteksi mengidap kanker serviks tahap awal biasanya akan diobati dengan cara histerektomi (pengangkatan serviks dan rahim). Alternatif lainnya adalah dengan terapi radiasi yang bioasanya dikombinasikan dengan kemoterapi. Kini ada pula pusat pengobatan yang mengombinasikan ketiga terapi di atas dengan pengobatan Timur (yang sifatnya komplementer) yang menunjukkan hasil menggembirakan.
SEKILAS VAKSIN
Sejauh ini tersedia dua jenis vaksin, yakni Gardasil dan Cervarix, yang terbukti dapat mencegah virus HPV 16 dan 18. Gardasil diproduksi oleh Merc dan Co dan telah mendapatkan persetujuan FDA pada tahun 2006. Di Amerika Serikat, Gardasil dianjurkan untuk seluruh wanita yang berumur 9-26 tahun. Hasil uji klinis menunjukkan Gardasil 100% efektif untuk menumpas HPV 16 dan 18 yang 70% mengakibatkan kanker serviks. Gardasil juga 99% efektif mengatasi HPV 6 dan 11 yang 90% menyebabkan bisul pada kelamin karena infeksi HPV. Cervarix yang diproduksi oleh GlaxoSmitKline, lebih banyak digunakan di Australia. Anjurannya adalah untuk wanita usia 10-45 tahun dan pria 9-15 tahun (karena pria juga turut menyebarkan virus HPV). Hasil uji klinis menunjukkan wanita yang divaksin dengan Cervarix antara usia 15-25 tahun mendapatkan perlindungan 100% dari HPV 16 dan 18.
Senin, 23 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "KANKER SERVIKS KENALI SEJAK DINI"
Posting Komentar